PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

   

KONEKSI ANTAR MATERI 3.2.a.9

PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA


 


 Disusun oleh :

 DEASY EKA FATIMAH

CGP ANGKATAN 4 KELAS 26

KABUPATEN BONDOWOSO






A. SINTESIS BERBAGAI MATERI

Sekolah adalah Ekosistem Pendidikan yang merupakan interaksi antara faktor biotik (faktor yang hidup) dengan faktor abiotik (faktor yang tidak hidup) yang menciptakan hubungan selaras dan harmonis. Sekolah mempunyai banyak sumber daya atau modal yang seharusnya dikelola dengan baik, Karena potensi dari modal tersebut mempunyai manfaat yang besar untuk kemajuan sekolah. Pendekatan dalam mengelola modal/aset ada dua yaitu (1) Pendekatan berbasis aset  (Asset Based Thinking) merupakan pendekatan atau strategi  yang mengutamakan aset /potensi dengan ciri-ciri yaitu fokus pada aset atau kekuatan yang dimiliki, membayangkan kesuksesan, mengorganisasikan kompetensi dan sumber daya/aset, merancang rencana sesuai visi dan berkolaborasi  mengelola sumber daya, sehingga dengan kolaborasi menggabungkan kekuatan/aset tersebut maka harapan atau visi dapat tercapai.  (2) pendekatan berbasis masalah (Defisit  Based Thinking) dan  pendekatan berbasis aset (Asset based Thinking), yang mempunyai ciri-ciri yaitu: selalu fokus pada masalah yang terjadi  (mencari penyebabnya apa dan siapa, kekurangannya apa  saja), fokus mencari bantuan atau sposor, merancang program untuk mengatasi masalah, sehingga visi sekolah akan sulit tercapai. Pendekatan ini tidak efektif untuk digunakan karena dapat menghambat kemajuan dan visi sekolah, serta  selalu bergantung pada bantuan pihak lain. Dari uraian tersebut maka pendekatan yang paling tepat untuk mengelola sumber daya atau modal yaitu dengan Pendekatan Berbasis Aset  karena dengan menggabungkan kekuatan, maka kelemahan itu menjadi tidak ada dan dengan kolaborasi mengelola kekuatan aset maka kita dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan menjadikan sekolah yang berpihak pada murid, aman dan menyenangkan. Tahapan mengelola sumber daya adalah dengan mengidentifikasi atau memetakan sumber daya berupa modal/aset yang dimilki yaitu ada tujuh modal yang dapat menunjang perkembangan atau kemajuan sekolah yang terdiri dari : (1)  Modal Manusia,  (2) Modal Sosial, (3) Modal Fisik,  (4) Modal Lingkungan Alam, (5). Modal Finansial, (6) Modal Politik, (7) Modal Agama dan Budaya.

Hubungan materi Pemimpin dalam pengelolaan sumber daya dengan materi Filosofi Ki Hadjar Dewantara  (Modul 1.1) adalah Guru sebagai pemimpin pembelajaran harus dapat menggali dan membimbing potensi/kodrat  murid dan menyesuaikan dengan kodrat alam dan zaman, sehingga murid dapat merdeka belajar dan mendapatkan pembelajaran yang menyenangkan serta bermakna dalam kehidupannya

Hubungan materi Pemimpin dalam pengelolaan sumber daya dengan materi nilai dan peran guru penggerak (Modul 1.2) adalah  (1) Guru harus mampu mengelola murid sebagai aset sekolah dalam mewujudkan kepemimpinan murid,murid menjadi mandiri dan percaya (2) Guru harus mampu berkolaborasi dengan aset sekolah yaitu murid, rekan guru, kepala sekolah untuk menciptakan perubahan dan budaya positif di sekolah (3) Guru mampu berinovasi dalam mengelola sumber daya/modal seperti perpustakaan dan alat peraga untuk menunjang kegiatan pembelajaran

Hubungan materi Pemimpin dalam pengelolaan sumber daya dengan materi Menciptakan visi sekolah  (Modul 1.3) adalah : Guru harus mampu berkolaborasi dengan semua warga sekolah yang merupakan aset penting sekolah, untuk bersama-sama bergerak melakukan perubahan yang positif di sekolah untuk mencapai visi bersama dengan pendekatan Inkuiri Apresiatif model BAGJA, karena tahapan BAGJA merupakan langkah penting yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin dalam mengelola sumber daya dengan tepat sesuai visi, misi dan tujuan yang telah diprogramkan dengan berkolaborasi memanfaatkan kekuatan aset yang dimiliki misalkan dengan saling saharing praktik baik pembelajaran dan pengetahuan, mewujudkan kepemimpinan murid dan melakukan pembiasaan positif untuk menguatkan karakter murid

Hubungan materi Pemimpin dalam pengelolaan sumber daya dengan  materi Budaya positif (Modul 1.4)  adalah : Sebagai pemimpin pembelajaran dan pengelola sumber daya, guru harus mampu mengelola murid sebagai aset penting dengan menciptakan kedisiplinan dan motivasi diri murid dengan membuat keyakinan kelas, memposisikan diri kita sebagai guru dalam posisi kontrol yang tepat, memenuhi kebutuhan murid berdasarkan lima (5) kebutuhan manusia dan mengadakan segitiga resolusi sebagai penguatan karakter murid, sehingga apat menciptakan budaya positif di kelas dan sekolah

 Hubungan materi Pemimpin dalam pengelolaan sumber daya dengan pembelajaran berdiferensiasi (Modul 2.1) adalah : Guru sebagai pemimpin pembelajaran dan pengelola sumber daya harus mampu memetakan kebutuhan belajar murid sebagai aset sekolah dan melakukan pmbelajaran berdiferensiasi sesuai dengan kesiapan belajar murid, gaya belajar dan minat belajar murid , agar murid dapat merdeka belajar sesuai kebutuhannya, menyenangkan dan bermakna dalam rangka menwujudkan profil pelajar Pancasila

Hubungan materi Pemimpin dalam pengelolaan sumber daya dengan pembelajaran sosial dan emosional (Modul 2.2) adalah : Guru harus mampu mengelola diri sendiri dan membimbing murid sebagai aset sekolah untuk memiliki kompetensi sosial emosional (KSE) kesadaran diri, membimbing murid dan warga sekolah untuk saling bekerja sama dalam pembelajaran dan kegiatan positif sekolah, memupuk rasa empati murid dan warga sekolah dalam kegiatan/budaya positif, mengelola murid agar mampu mengambil keputusan yang bertanggung jawab.

Hubungan materi Pemimpin dalam pengelolaan sumber daya dengan materi coaching (Modul 2.3)  adalah : Guru harus mampu berperan sebagai coach dalam proses coaching model TIRTA, karena coaching sangat diperlukan dalam menggali potensi siswa dan rekan sejawat sebagai aset sekolah dalam menemukan solusi dari permasalahnnya, agar mereka mampu berkembang dengan baik sesuai karakter dan potensinya.

Hubungan materi Pemimpin dalam pengelolaan sumber daya dengan materi Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran (Modul 3.1) adalah :  Sebagai pemimpin pembelajaran, guru harus mampu mengambil keputusan yang tepat dengan menganalisis masalah yang mengadung paradigma dilema etika, menggunakan 3 prinsip pengambilan kelutusan, dan 9 langkah pengujian pengambilan keputusan, karena dengan mengambil keputusan yang tepat, dapat berdampak positif pada murid dan warga sekolah dan aset lainnya.

Pengertian Pemimpin dalam sumber daya adalah pemimpin yang mampu melakukan pendekatan berbasis aset (asset based thinking) dengan memanfaatkan dan mengelola sumber daya yang ada di sekitarnya menjadi bermanfaat dan digunakan sebagai hal positif untuk menunjang proses pembelajaran dan kemajuan sekolah untuk mencapai visi, misi dan tujuan bersama.

Implementasi dalam kelas : (1) Guru sebagai pemimpin pembelajaran dan pengelola sumber daya harus mampu melakukan pembelajaran sesuai kebutuhan murid, karena murid merupakan aset yang penting, dengan pembelajaran yang sesuai kebutuhan murid, maka akan tercipta merdeka belajar dan berpihak pada murid (2) Siswa dikelola untuk belajar bekerja sama dengan pembelajaran tehnik diskusi. (3) Mengelola ruang kelas sebagai tempat yang nyaman, aman dan menyenangkan untuk belajar. (4) Memanfaatkan modal bangunan, sarpras dan lingkungan sekitar sekolah untuk media belajar

Implementasi di sekolah: (1) Guru dan siswa dapat mengembangkan potensinya dalam memanfaatkan modal/aset yang ada di sekolah sebagai penunjang proses pembelajaran, contoh : perpustakaan, alat peraga, halaman sekolah, lingkungan alam sekitar, taman, dll

Implementasi pada masyarakat sekitar : Pemimpin pembelajaran dapat mengelola modal/potensi yang ada di lingkungan sekitar sekolah, misalnya mengundang anggota masyarakat sebagai narasumber dalam pembelajaran, kerjasama dengan masyarakat untuk kemajuan sekolah, dll

 

Kesimpulan : Sebelum mempelajari materi 3.2 (Pemimpin dalam pengelolaan sumber daya )

Selama ini pola pikir saya adalah selalu melihat ada masalah apa di sekolah, sehingga kurang berkembang dalam proses pembelajaran dan kegiatan lainnya. Segala sesuatu yang difokuskan hanya tentang kekurangan dan jarang memandang sesuatu dari segi kekuatan/aset yang dimilki.

Setelah mempelajari materi 3.2 (Pemimpin dalam pengelolaan sumber daya )

 Setelah mempelajari modul ini, banyak terjadi perubahan pada pola pikir dan kegiatan saya , yang tadinya fokus dengan pendekatan berbasis kekurangan atau masalah, maka saya berubah dengan menggunakan pendekatan berbasis aset atau kekuatan, karena setelah mencoba pendekatan berbasis aset, ternyata lebih efektif dan tepat guna, karena dengan mengutamakan kolaborasi dan memunculkan kekuatan beberapa aset, maka saya mampu mengorganisasikan program yang sesuai kompetensi dan sumber daya yang dimiliki sekolah untuk mencapai visi dan mimpi bersama.

Harapan saya adalah : Setelah mempelajari modul pemimpin dalam pengelolaan sumber daya ini dan dengan adanya perubahan mind set atau pola pikir saya tentang penggunaan pendekatan berbasis aset yang jauh lebih efektif, maka saya akan lebih meningkatkan kompetensi saya sebagai pemimpin pembelajaran dan pengelola sumber daya, yaitu lebih inovatif, kolaboratif dan reflektif, mampu mengelola diri, kesadaran diri, dan mengambil keputusan yang tepat, memiliki kemampuan coaching yang baik dalam mengembangkan potensi/kekuatan siswa dan rekan-rekan kerja, melakukan pemetaan kebutuhan murid dalam mewujudkan pemimpin pembelajaran yang melakukan proses pembelajaran sesuai kebutuhan murid dan berpusat pada murid dalam rangka mewujudkan merdeka belajar dan profil pelajar pancasila.

 


B. RANCANGAN TINDAKAN PERUBAHAN

Rancangan tindakan dari perubahan positif yang saya lakukan untuk mengelola modal/aset sekolah adalah dengan menggunakan pendekatan Inkuiri Apresiatif model BAGJA, karena BAGJA merupakan tahapan yang dapat menggabungkan kekuatan/aset yang dimiliki dengan cara kolaborasi, hali ini penting dilakukan oleh seorang pemimpin dalam mengelola sumber daya dengan tepat sesuai visi, misi dan tujuan yang telah diprogramkan. Tahapan BAGJA meliputi: Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, Atur eksekusi.

Modal atau aset yang akan dikelola adalah : modal Agama dan Manusia, yaitu melakukan kegiatan/gerakan Literasi Mengaji dan Kultum untuk mewujudkan siswa yang berakhlak mulia, beriman dan bertaqwa pada Tuhan yang Maha Esa, dalam kegiatan ini, saya menggabungkan Modal agama dan Manusia, karena yang melakukan gerakan literasi mengaji dan kultum ini adalah potensi murid-murid dan warga sekolah dalam kemampuan mengajinya, karena rata-rata di sekolah saya murid-muridnya kalau di rumah mempunyai kedisiplinan mengaji dan sekolah madrasah saat sore sampai malam hari, serta warga sekolah yang juga mempunyai kemampuan mengaji dengan baik, sehingga dengan kekuatan dua modal tersebut maka diadakan program literasi mengaji dan kultum agar siswa dan warga sekolah senantiasa menerapkan karakter baik, mempunyai akhlak yang mulia dan beriman bertaqwa [ada Tuhan Yang Maha Esa Berikut ini tabel pertanyaan dan tindakan tahapan BAGJA

 

PRAKARSA

PERUBAHAN

Gerakan Literasi Mengaji dan Kultum untuk mewujudkan siswa yang berakhlak mulia, beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa

TAHAPAN

Pertanyaan

Daftar tindakan yang perlu dilakukan untuk menjawab pertanyaan

B-uat pertanyaan (Define)

1.    Bagaimana membentuk akhlak yang mulia pada semua siswa ?

2.    Bagaimana sikap dan perilaku yang dimiliki siswa ?

3.    Bagaimana tingkat keimanan dan ketaqwaan yang dimiliki oleh siswa ?

1.    Guru-guru berkolaborasi melakukan observasi kepada semua siswa untuk mengidentifikasi akhlak (sikap dan perilaku positif siswa)

2.    Guru-guru dan Kepala sekolah berdiskusi untuk bertanya jawab hasil observasi perilaku siswa

3.    Membuat program Gerakan Literasi Mengaji dan Kultum

A-mbil pelajaran (Discover)

Kegiatan atau pengalaman positif apa saja selama ini yang dilakukan oleh warga sekolah untuk menunjang perwujudan siswa yang berakhlak mulia, beriman dan bertaqwa pada Tuhan YME ?

1.      Pembiasaan 5 S oleh semua warga sekolah yaitu Salam, Sapa, Senyum, Sopan dan Santun yang dapat menunjang pembentukan karakter dan akhlak siswa

2.      Mengintegrasikan penguatan pendidikan karakter (PPK) pada proses pembelajaran

3.      Sholat Dhuha bersama

4.      Memberikan contoh-contoh/demonstrasi sikap dan perilaku yang baik pada siswa melalui cerita atau tayangan video

G-ali mimpi (Dream)

Kebiasaan-kebiasaan baru apa saja yang akan terjadi untuk mewujudkan siswa yang berakhlak mulia, beriman dan bertaqwa pada Tuhan YME sebagai elemen dari profil pelajar pancasila ?

1.     Kebiasaan-kebiasaan baru yang akan terjadi adalah dengan melakukan kegiatan literasi mengaji surat Yasin, surat-surat pendek dan kultum yang dilaksanakan rutin setiap hari sebelum pelajaran inti dimulai dan khusus hari Jumat mengaji surat Yasin + kultum

2.      Siswa membuat catatan hasil menyimak kultum yang akan dijadikan portofolio siswa

3.      Mengadakan lomba menghafal surat-surat dalam Al-Quran

J-abarkan rencana (Design)

1. Bagaimana rincian rencana yang akan dilakukan

2.siapa yang terlibat dalam penyusunan rencana

3.Bagaimana indikator keberhasilan yang diharapkan

1.      Rencana kegiatan literasi mengaji dan kultum adalah sebagai berikut :

- Kegiatan dilaksanakan setiap hari dengan membaca surat-surat pendek atau surat yang dipilih oleh guru agama bersama-sama sebelum pelajaran inti dimulai dan dilanjutkan dengan pembacaan arti surat dan kultum (ceramah agama selama 7 menit, khusus hari Jumat surat yang dibaca adalah surat Yasin dan juga dilanjutkan dengan kultum

- Siswa mencatat hasil menyimak kultum yang akan dijadikan portofolio

-Pembacaan literasi mengaji dilakukan di ruang guru dan siswa mengikuti kegiatan di kelas dengan diawasi oleh masing-masing guru

2.      Indikator keberhasilan dari program literasi mengaji dan kultum adalah Siswa mempunyai sikap dan perilaku yang baik yaitu : sopan dalam berperilaku, santun dalam berbicara, peduli terhadap sesama bertanggung jawab, disiplin dan mempunyai iman dan taqwa terhadap Tuhan YME

3.      menyatukan kekuatan yang dimilki oleh masing-masing asset untuk menunjang kegiatan literasi mengaji dan kultum, yaitu -Kekuatan kepala sekolah, Guru, Siswa, Sekolah (sarpras) dan Lembaga Masyarakat

A-tur eksekusi (Deliver)

1.    Siapa saja yang teribat dalam kegiatan untuk mewujudkan siswa yang berkhlak mulia, beriman dan bertaqwa pada Tuhan YME ?

2.    Bagaimana pihak yang terlibat untuk mengkomunikasikan atau melaporkan kemajuan ?

3.    Siapa yang bertanggung jawab dan mengawasi kegiatan ?

1 Pihak-pihak yang terlibat dan memiliki potensi/kontribusi untuk mewujudkan siswa yang berkhlak mulia, beriman dan bertaqwa pada Tuhan YME yaitu : (a).Kepala sekolah : mendukung dan mengelola program literasi mengaji dan kultum (b).Guru : semua guru ikut terlibat dalam program literasi mengaji dan kultum dengan bergantian memberikan materi kultum dan memberikan contoh perilaku yang baik pada setiap aktivitas di sekolah (c). siswa yang mengikuti kegiatan literasi mengaji dan mencatat hasil kultum . (d) .Lembaga masyarakat : ikut melibatkan tokoh agama pada kegiatan literasi mengaji dan kultum khususnya pada hari Jumat.

2. Pihak yang terlibat yaitu guru kelas, guru agama dan tokoh agama akan mengkomunikasikan serta memberikan laporan berupa catatan perkembangan kegiatan literasi dan kultum kepada kepala sekolah dan orang tua siswa

3. Yang mengawasi dan bertanggung jawab terhadap kegiatan yang dilaksanakan adalah, semua guru, guru agama, kepala sekolah dan komite sekolah

Komentar